Rabu, 28 Januari 2015

Contoh artikel sejarah "Perang Dingin"

Komunis dan Liberal Bertengkar, Indonesia Pilih Menyendiri
 Perang Dingin, merupakan perang ideologi tanpa adanya kontak fisik antar negara adidaya. Perang komunis melawan liberal merupakan kata lain dari Perang Dingin yang terjadi pasca Perang Dunia II (PD II). PD II yang dimenangkan pihak sekutu menghasilkan negara adidaya, yaitu Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet. AS  yang berideologikan liberal kapitalis ingin menguasai dunia dan menerapkan paham mereka di seluruh dunia. Akan tetapi, hal itu tidak selaras dengan keinginan Uni Soviet yang berideologikan komunis sosialis. Paham AS yang menitikberatkan pada kebebasan berbanding terbalik dengan Uni Soviet yang menitikberatkan pada kontrol pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada perjanjian Post Dam pasca PD II. Dalam perjanjian ini, Jerman sebagai pihak yang kalah dalam PD II diserahkan kepada pihak yang menang. Dikarenakan pihak pemenang PD II ada banyak negara, Jeramanpun dibagi menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman Barat dikuasai oleh AS, Britania (Inggris Raya), Perancis sedangkan Jerman Timur dikuasai oleh Uni Soviet. Jerman Barat menganut paham liberal termasuk dalam bidang ekonomi yang menyebabkan perekonomiannya berkembang pesat. Berbeda dengan yang terjadi di Jerman Timur yang menganut paham komunis, perekonomian mereka justru lemah. Sangat lemahnya perekonomian Jerman Timur mengakibatkan penduduk ingin pindah ke Jerman Barat yang perekonomiannya pesat. Uni Soviet yang mengetahui hal tersebut segera membangun Tembok Berlin sebagai pembatas antara Jerman Barat dan Jerman Timur.
    Setelah apa yang terjadi di Jerman, kedua negara adidaya mulai menunjukkan kekuatan mereka sebagai negara adidaya. AS membentuk NATO dan SEATO sebagai aliansi pertahanan termasuk di Jerman Barat. Uni Soviet juga tak ingin kalah dengan membentuk PAKTA WARSAWA sebagai aliansi pertahanan mereka. Setelah membentuk aliansi petahanan, kedua negara saling menunjukkan kekuatan mereka dengan bersaing dalam pembuatan senjata nuklir, senjata-senjata canggih, dan dalam bidang teknologi. Tujuan dari persaingan kekuatan ini sebenarnya hanya untuk mempertahankan status negaranya dan negara kekuasaannya. Perluasan Perang Dingin sendiri mencakup seluruh dunia, diantaranya ikut terlibat dalam Perang Komunis Cina, Perang Korea, Perang Misil Kuba, dan Perang Vietnam. Diantara keempat perang tersebut, pada Perang Misil Kuba lah puncak Perang Dingin terjadi. Dikarenakan Kuba yang berada dekat dengan AS mendeklarasikan diri menjadi negara komunis. Hal ini membuat AS merasa terancam karena Uni Soviet membangun instalasi nuklir disana. Hingga akhirnya AS dan Uni Soviet menandatangani perjanjian pembongkaran instalasi nuklir mereka, AS di Turki dan Uni Soviet di Kuba. Perang Dingin sendiri pada akhirnya dimenangkan oleh AS setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 90an yang mengakibatkan kekuatan Uni Soviet melemah dan kaum komunis sekarang berdomisili dominan di Rusia. Akan tetapi, hingga kini Perang Dingin itu sendiri masih terjadi di Korea antara pihak liberal dan komunis yang membantu perang antara Korea Utara yang berpaham komunis dengan Korea Utara yang didukung oleh AS sebagai kaum liberal.
    Dampak dari Perang Dingin ada positif dan negatifnya. Dampak negatif diantaranya merasa tidak amannya seluruh negara di dunia karena adanya perlombaan senjata nuklir pada Perang Dingin, banyaknya korban jiwa yang meninggal pada Perang Korea dan Perang Vietnam, banyaknya uang biaya yang dikeluarkan untuk membuat senjata canggih demi kejayaan negara. Sedangkan dampak positifnya adalah majunya industri militer dengan pesat yang membantu membentuk kehidupan kemasyarakatan, kebijakan, dan hubungan luar negeri negara yang bersangkutan serta majunya IPTEK di negara-negara yang terlibat Perang Dingin terutama AS dan pecahan Uni Soviet.
    Sementara di dunia ini dilanda kekhwatiran akibat Perang Dingin, Indonesia mengambil sikap atas peristiwa ini dengan mengambil kebijakan Gerakan Non Blok (GNB) dengan beberapa negara lainnya yang mencoba meredam Perang Dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet) agar tidak pecah dan menjadikan Perang Dingin menjadi Perang Dunia III. Dengan sikap Indonesia yang non blok tidak lantas Indonesia lepas dari Perang Dingin. Indonesia yang melaksanakan “Politik Bebas Aktif” membuat kedua negara adidaya yang sedang berperang mencoba merayu Indonesia agar memihak salah satu dari mereka. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan dukungan Indonesia karena lokasi Indonesia yang strategis dan SDA yang melimpah. Namun, Indonesia tetap teguh pendirian dengan melakukan GNB dan tidak memihak siapapun.

0 komentar:

Posting Komentar