Kriminalitas Dunia Pendidikan di Indonesia
Dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini sedang dalam masalah
maraknya kriminalitas di kalangan pelajar. Banyak siswa di sekolah maupun di
luar sekolah yang melakukan penyimpangan, mulai dari penyimpangan yang ringan
hingga berat. Penyimpangan yang akhir-akhir ini sering terjadi adalah Tawuran
antar pelajar, pelajar yang mengkonsumsi narkoba dan miras , dan pelecehan
seksual oleh pelajar maupun guru. Tindakan kriminalitas tersebut merupakan
bentuk penyimpangan yang berat yang terjadi di masyarakat khususnya dunia
pendidikan. Dunia pendidikan yang seharusnya mendidik anak untuk memiliki
pribadi yang baik hanya melakukan pengajaran mengenai materi belajar. Hal
seperti itulah yang membuat para pelajar sekarang ini hanya pintar secara
akademik.
Kemampuan akademik
pelajar yang sangat tinggi tidak diimbangi dengan kemampuan mereka dalam
berperilaku. Ketidakseimbangan ini menyebabkan para pelajar melakukan
penyimpangan sosial. Dunia pendidikan di Indonesia yang semakin lama jam
belajarnya semakin padat dan lama juga membuat pelajar kurang sosialisasi dan
mengakibatkan penyimpangan sosial. Kurangnya sosialisasi para pelajar dengan
lingkungan masyarakat membuat mereka kurang mengenali lingkungan hidup mereka. Selain kurangnya sosialisasi terhadap lingkungan,
peran keluarga juga mempengaruhi perilaku menyimpang pelajar. Karena keluarga
merupakan lembaga utama dalam upaya pengendalian sosial. Akan tetapi, banyak
para orang tua sekarang ini yang menyerahkan pengendalian sosial anaknya
sebagai pelajar kepada lembaga pendidikan dimana anaknya belajar. Tindakan
seperti itu membuat para pelajar melakukan penyimpangan sosial berupa
kriminalitas di luar sekolah dikarenakan minimnya pengawasan.
Kriminalitas di dalam sekolahpun
juga sering terjadi. Para pelajar sering melakukan pemalakan terhadap temannya
sendiri (Premanisme), serta melakukan pelecehan seksual terhadap temannya
sendiri. Akibat kurangnya pengawasan dari pihak sekolah yang seharusnya sekolah
menjadi tempat pembangkangan yang positif menjadi tempat penyimpangan yang
negatif. Kriminalitas dunia pendidikanpun tidak hanya dilakukan oleh para
pelajar saja. Gurupun yang seharusnya memberikan contoh baik kepada muridnya
malah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap muridnya dan melakukan
kekerasan yang berlebihan kepada muridnya. Hal inilah yang membuat nama dunia
pendidikan tercoreng. Dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tonggak
kebangkitan negara malah menjadi penghancur negara sendiri. Sampai kapankah hal
ini akan terjadi?.
0 komentar:
Posting Komentar